![]() |
Terapi mandiri anakku di kolam renang. Sumber Foto: Pribadi |
Aku nggak pernah bayangkan kalau mengurus anak dengan ADHD harus banyak berjuang, padahal secara kasat mata anakku ini normal saja gitu, cerdas pula.
Baru-baru ini aku membawa anak bungsuku melakukan screening ke dokter anak dan oleh dokter anak dinyatakan sebagai anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Kami dirujuk untuk pergi ke psikiater dan klinik tumbuh kembang anak dimana sebelumnya aku sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa dia akan menginjakkan kaki di klinik kejiwaan.
Orang awam sepertiku hanya beranggapan bahwa klinik kejiwaan itu diperuntukkan bagi orang-orang dengan gangguan kejiwaan saja, tapi ternyata juga untuk anak-anak dengan gangguan syaraf pada otak atau bisa dibilang perkembangannya tidak berjalan semestinya.
Di klinik kejiwaan anakku diberi obat dengan dosis rendah dan tentunya aman untuk anak seusia anakku, dimana obat tersebut untuk membantu memperbaiki sistem syaraf otak pada anak-anak.
Selain dibantu obat oleh psikiater, tentunya anakku juga butuh terapi di klinik tumbuh kembang anak sehingga perkembangannya lebih optimal.
Nah, pada pertemuan pertama terapi, berdasarkan keterangan dari terapisnya, ada kemungkinan pola pikir anakku sedikit tertinggal seperti dia masih menganggap dirinya sebagai anak paud, sehingga untuk melakukan beberapa hal, dia masih merasa butuh pendampingan.
Oleh terapisnya itu, aku disarankan untuk dapat memperbanyak melatih anakku dengan terapi sensori integrasi yang sebaiknya dilakukan secara outdoor.
Permainan di dalam rumah cukup baik, namun bermain di luar rumah hasilnya akan jauh lebih baik, menurutnya.
Ada beberapa usulan yang diberikan oleh sang terapis, antara lain: bermain sepak bola di lapangan, bermain sepeda, berenang, dan sebagainya. Dan akhirnya, semua pun kami lakukan, terutama berenang, karena kebetulan aku pun suka berenang sehingga dapat menemaninya. Apalagi kami tinggal di apartment yang kalau butuh berenang, kami tinggal meminta lift membawa kami ke lantai bawah.
Sampai-sampai si bungsu yang awalnya takut nggak bisa menginjak dasar kolam di kolam renang dewasa (walau sudah pakai baju pelampung), akhirnya berani juga, karena hampir tiap hari kami nyemplung ke kolam.
Dan ternyata, berenang memang efektif sekali loh buat perkembangan motorik anakku. Dia jadi tidak banyak mengeluh ketika diminta untuk mengerjakan soal. Dia mau membaca, lalu berpikir dan menuliskan jawabannya.
Love it!
Nah, namun hidup tak dapat lepas dari masalah sepenuhnya, hilang satu masalah malah muncul masalah baru. Kalau sudah berada di kolam renang, anakku ini susah sekali diminta untuk 'udahan' alias menyelesaikan momen renangnya.
Kalau dibiarkan, bisa seharian dia dan kakak perempuannya yang berusia 11 tahun berenang. Pernah sampai 5 jam kami berada di kolam renang sehingga terjadinya kerutan ekstrim pada jari-jari tangan.
Disamping itu, klorin pada kaporit yang ada pada air kolam renang dapat membuat produksi air mata terhenti, sehingga menghasilkan mata kering dan iritasi.
Tanda-tanda mata kering yang perlu diwaspadai adalah Mata SEpet, PErih, dan LElah.
Penyebab Mata Kering
Mata kering disebabkan oleh berkurangnya produksi air mata atau meningkatnya penguapan air mata, dan banyak faktor yang dapat menyebabkan hal itu, antara lain:
- Kekurangan vitamin A
- Perubahan hormon
- Penyakit autoimun (Rheumatoid Arthritis)
- Radang kelopak mata
- Penyakit mata karena alergi (Keratokonjungtivitis)
- Activity and Lifestyle
![]() |
Insto Dry Eyes. Sumber Foto: Pribadi |
Mata Kering Jangan Disepelein
Dulu aku termasuk salah seorang yang suka menyepelekan hal-hal kecil seperti ini. Padahal aku sering sekali mengalaminya.
Beberapa tahun yang lalu aku bekerja di ruangan yang full AC selama 8 jam, kadang lebih (lembur/meeting) dengan kondisi mata minus sehingga harus menggunakan lensa kontak agar dapat melihat lebih jelas saat bekerja.
Kesibukanku bekerja di kantor depan, membuatku lalai menetes cairan khusus lensa kontak agar tidak kering di mata, sehingga mataku terasa sangat perih.
Apalagi ketika aku pulang kerja dimana rasa lelah sudah merajai, kadang aku tertidur sejenak dalam kondisi lensa kontak belum sempat aku lepas dari retina mataku.
![]() |
Foto ketika aku masih kerja dulu. Sumber Foto: Pribadi |
Awalnya aku rasa sih perih-perih biasa, namun papaku sangat terkejut saat melihat mataku sangat merah, apalagi semakin lama terasa sangat sepet dan berat untuk dibuka. Beliau langsung membuka kotak P3K di rumah kami, dan itu pulalah awal mula aku mengenal Insto Dry Eyes untuk mengatasi mata kering.
![]() |
Jangan SEPELE-kan mata kering! Sumber Foto: Pribadi |
Just Do It Without Worry!
Berenang adalah pilihan terbaik untuk terapi sensori integrasi anak, khususnya yang anak dengan kondisi ADHD maupun Austism Spectrum Disorder (ASD).
Itu disebabkan karena lingkungan kolam renang yang bising, dengan cipratan, lalu gema serta bahan kimia kolam renang, dapat menciptakan pengalaman yang kaya sensorik.
Hanya saja keasyikan berada di kolam renang membuat anak-anak enggan diajak berhenti, padahal sudah ada 'alarm' khusus yang menandakan bahwa sudah terlalu lama berendam di dalam air, yaitu jari jemari tangan yang mulai mengkerut, kemudian gejala mata kering yang membuat penglihatan menjadi tidak baik.
Syukurnya aku sudah mengenal Insto Dry Eyes Sterile Eye Drops 7,5 ml, sehingga ketika mengalami gejala mata kering, kami tak perlu khawatir lagi. Setiap mengalami gejala mata kering, kami tak perlu buru-buru pergi ke dokter lagi melainkan cukup 1 sampai dengan 2 tetes di tiap mata 3 kali sehari untuk terbebas dari rasa SEpet-PErih-LElah.
Sekarang sudah ada #InstoDryEyes maka #MataKeringJanganSepelein !
![]() |
Insto Dry Eyes, si mini yang selalu kubawa kemanapun. Sumber Foto: Pribadi |
Kemasan Baru Insto Dry Eyes
Sejak tanggal 22 Februari 2022, Insto mengumumkan kemasan baru kedua produknya, yaitu Insto Regular maupun Insto Dry Eyes, dimana Insto Regular masih berpegang pada nuansa warna yang kurang lebih sama (hijau) meski dengan tampilan desain baru, sementara Insto Dry Eyes menampilkan sesuatu yang benar-benar baru baik dari segi desain maupun warna.
Bisa dilihat pada gambar perbandingan desain kemasan Insto Dry Eyes yang lama dengan New Packaging.
![]() |
New Packaging. Sumber Foto: Pribadi |
Kemasan baru Insto Dry Eyes hadir dengan nuansa biru segar dan motif gelembung air yang mengingatkan pada percikan kolam renang sesaat setelah seseorang melompat masuk, menciptakan kesan sejuk dan menyegarkan sejak pandangan pertama.
mata kering nggak enak banget, perih juga kalau buat berkedip.
BalasHapusAku dulu kalau abis renang, biasanya mata merah, kadang aku tetesin obat tetes mata, tapi kadang juga aku biarin, tapi memang efeknya ke mata kayak kering gitu