Rafli Ferdinand Pratama co pilot Lion Air fake - Scammer di Aplikasi Boo

Ghosting
Hati-hati bahaya scammers ya para wanita.
Desain Gambar: Pribadi

Adanya peristiwa yang baru-baru saja aku alami, membuatku merasa harus sesegera mungkin membuat tulisan ini agar tidak ada wanita single, khususnya single mom, yang menjadi korban lagi, mengingat sudah banyaknya di luar sana wanita single yang menjadi korban scammers.

Berawal dari rasa penasaranku akan pernikahan seorang komedian terkenal Indonesia, Kiki Saputri, yang bertemu jodohnya itu, Muhammad Khairi, melalui salah satu dating apps, aku yang sebelumnya anti dengan perjodohan melalui sosial media, aplikasi dating, dan semacamnya, akhirnya luluh juga dan mencoba untuk mencari dating apps yang terpercaya.

Soalnya ketika aku membuka dating apps yang digunakan oleh Kiki Saputri, kok rating-nya di app store jelek, hihihi, jadi aku nggak download aplikasi tersebut, melainkan mencari aplikasi lain yang serupa, yaitu aplikasi pertemanan yang biasa dijadikan sebagai biro jodoh juga.

Mengingat aku ini orangnya susah banget jatuh cinta dan mudah il-feel terhadap orang lain, aku merasa cara Kiki boleh juga dicoba, yaitu menambah orang-orang baru dalam kehidupan, karena di lingkungan sekitarku saat ini pun, tidak ada yang benar-benar dapat membuatku jatuh cinta lagi, setelah hubungan kasihku dengan mantan pacar berakhir sekitar lebih dari setengah tahun yang lalu.

Aku pun menemukan aplikasi Boo, yaitu dating apps yang masih tergolong baru, sepertinya sih, dan memiliki rating yang cukup baik di app store

Tak berpikir panjang lagi, aku yang sudah merasa yakin dengan aplikasi tersebut, langsung mengunduhnya di ponselku.

Bertambah lagi keyakinanku akan aplikasi tersebut, karena untuk bergabung, keanggotaan harus membayar biaya terlebih dahulu, dan karena aku tidak berniat menggunakannya secara jangka panjang, maka aku hanya membayar biaya untuk 1 bulan sebesar 10 ribu Rupiah.

Selain itu, para anggota dibedakan lagi dengan keanggotaan biasa dengan yang sudah terverifikasi, tapi sayangnya aku mengabaikan tanda verifikasi itu, karena yang terverifikasi bukan tipeku semua, hahaha.

Sebenarnya aku lebih banyak menerima pertemanan orang-orang luar seperti dari daerah Qatar, Turki, Arab, Egypt, Spain, bahkan Amerika, Eropa, dan sebagainya, yang memang sengaja aku filter dengan klasifikasi Agama Islam.

Tapi memang banyak juga kenalanku yang sama-sama orang Balikpapan, atau orang Indonesia yang berada di luar Balikpapan, dan aku perhatikan rata-rata mengaku sebagai orang Jakarta atau Bandung yang pergi merantau ke Papua untuk bekerja, ada juga orang Jakarta yang mengaku pergi merantau ke Batam dan bekerja di rig, pokoknya intinya mereka sedang tidak berada di kota asal-lah, serta rata-rata mengaku sebagai duda beranak satu.

Maklum, wanita sepertiku tak mudah percaya dengan orang yang berada di balik topeng foto saja, dimana hanya berbekal kalimat manis pada kolom chat tak mampu juga menyakinkanku akan sosok di baliknya.

Aku bermain chat sejak masih jaman mirc, kemudian icq, dan ym, yaitu dimulai pada awal tahun 2003, saat aku masih tergolong mahasiswi baru di kampusku.

Masih menjabat sebagai mahasiswi lugu yang belum tersentuh oleh lelaki saja, aku menghindari banget pacaran via chat, jadi chat itu sekedar untuk ramai-ramaian, nambah teman saja, sambil menunggu notifikasi friendster, hehehee.

Dulu malah aku lebih hati-hati lagi terhadap nomor handphone, sehingga nggak pernah sama sekali membagi nomor ponselku tersebut kepada sembarang orang, karena jaman dulu fitur blokir belum ada, sedangkan kalau mau ganti kartu perdana, harganya mahal banget. Kartu perdanaku saat itu saja aku beli dengan harga 450 ribu Rupiah.

Apalagi sekarang ya Guys, pikiran malah sudah lebih matang dari jaman dahulu, dan segala sesuatunya sudah dipertimbangkan dengan sangat matang.

Nah singkat cerita, aku berkenalan dengan seseorang yang tampan bernama Rafli Ferdinand Pratama.

Manusiawi dong ya, sebagai seorang wanita, tetap mencari kriteria sesuai dengan kenyamanan mata memandang, hahahaa, nggak munafik kalau dalam hal itu.

Berlaku banget bagiku kalimat pepatah yang menyatakan 'dari mata turun ke hati'. Ganteng atau cantik itu relatif, tapi mana ada sih orang yang mau mencari pasangan itu seseorang yang tidak enak dipandang oleh matanya sendiri?

Kita semua pasti mencari pasangan sesuai dengan selera mata kita masing-masing, kecuali seseorang yang matre, dalam artian dia tutup mata saja terhadap tampang orang itu.

Dia tidak suka melihat tampangnya, tapi dia suka dengan isi dompetnya, hihihiii, itu lain cerita ya Guys ya?

Okeylah, sosok yang mengaku bernama Rafli ini tampan, enak diajak ngobrol, kelihatannya alim banget, kerjaannya ngingetin solat, dan mengundang simpati karena katanya istrinya meninggal dunia saat anaknya masih berusia 1 tahun. 

Hati perempuan mana yang bisa tak tergugah ketika seorang anak yang masih berusia 1 tahun sudah ditinggal ibunya, sementara ayahnya pun pergi merantau dari Bandung ke Bali. Kabarnya sudah jalan 2 tahun dia merantau, jadi masih tinggal setahun kontrak lagi, barulah kelar kontraknya.

Rafli Ramah
Awal-awal chat, dia mengaku juga baru pakai aplikasi Boo, sama sepertiku, dan mengaku kalau aplikasi tersebut langsung dia hapus begitu sudah berkenalan denganku.

Kami pun bertukaran nomor ponsel, kebetulan nomor ponsel yang aku gunakan untuk berkomunikasi dengan si Rafli ini adalah nomor ponsel public yang memang biasa kugunakan untuk berhubungan dengan banyak orang untuk berjualan maupun berbisnis, serta terhubung dengan banyak grup WA juga, jadi dengan enteng aku berikan saja nomornya kepada dia.

Begitu aku mendapatkan nomor ponselnya, spontan langsung aku save dengan nama 'RF Rafli Bali Boo', yaitu 'RF' adalah nama yang memang dia tulis untuk nomornya itu dan nggak ada aku ganti-ganti, sedangkan 'Rafli Bali Boo' itu nama tambahan yang aku tulis yaitu 'Rafli' adalah namanya, sementara 'Bali Boo' itu untuk mengingatkan kalau ini Rafli yang ada di Bali dan kenalnya melalui aplikasi Boo.

Setelah aku save nomornya, aku langsung membuka aplikasi Get Contact untuk mengecek apakah benar nama si pemilik nomor 082121149904 itu adalah Rafli Ferdinand Pratama, kemudian kalaupun ternyata nomornya sering digunakan untuk penipuan, maka akan terlihat juga, namun sayangnya dia mem-private pemberitahuan dari Get Contact kepada public.

Get Contact Rafli
Hati-hati kalau kalian berkenalan dengan orang yang bernomor ponsel ini ya Guys.

Dia pun cerita kalau dia bekerja sebagai co pilot di Lion Air, asal Bandung, dan sedang terikat kontrak selama  3 tahun di Pulau Dewata alias Bali, dimana selama di Bali dia tinggal di mess yang berada di daerah Denpasar.

Katanya sih dia sudah cerita ke aku soal profesinya, waktu kami masih sama-sama bermain di aplikasi Boo, tapi kok aku nggak ngeh ya?

Dokumen Rafli
Foto ibunya Fajar aku stikerin ya, karena beliau kan nggak tahu apa-apa. Kalau fotonya Fajar tetap aku publish karena si penipu menggunakan fotonya untuk menipu.

Berhubung aku pernah tinggal di Bali selama 5 tahun (aku kan alumni STP Nusadua Bali), aku pun bertanya padanya, "Denpasarnya dimana?"

Ya aku berharap sih dia menjawab "di Imbo" atau "di TU", dan sebagainya, eh tak terduga dia malah menjawab, "di sekitar Bandara Ngurah Rai".

Rafli Bali
Ketika penipu lupa siapa lawan bicaranya.

Duh, nggak benar sudah, pikirku saat itu, karena jelas-jelas Bandara Ngurah Rai itu berada di Tuban, dimana lebih dekat ke Kuta daripada ke Denpasar.

PKL di belakang bandara dulu itu kan adalah tempat nongkrongku bareng teman-teman kosku. Trus tanteku yang memang tinggal di Bali juga sering mengajakku makan di Soto Ayam Tuban yang terkenal pada masa itu, dimana lokasinya juga tidak jauh dari bandara.

Tapi ya masih berusaha positive thinking, siapa tahu karena dia pendatang dan biasa berada di mess saja, maka dia asal menyebut kalau semua wilayah di Bali adalah Denpasar.

Kemudian dia berhasil menyakinkanku pula dengan video call yang ternyata tampang pada layar sangat persis seperti pada foto-foto yang dia sebar, hanya saja memang tidak berlangsung lama, karena dia berkata kalau sinyalnya di sana buruk jika menggunakan video call, sehingga dia meminta ijin untuk menggunakan telpon biasa saja.

Ibarat 'sat set sat set', mendadak dia bilang kalau dia sudah nyaman bersamaku, dia ingin menjalin hubungan serius-lah, bahkan dia bilang ingin segera mutasi ke Balikpapan saja karena kontraknya yang sudah berjalan dua tahun, membuat dia sudah boleh mengajukan mutasi.

Aku mengiyakan saja, karena kan kalau untuk saling mengenal lebih dekat, memang lebih enak jika tinggalnya satu daratan.

Nah, dari sini akhirnya kecurigaanku semakin jelas, dimana si Aa Rafli (dia menyapa dirinya sendiri dengan 'Aa' yang artinya abang dalam bahasa Sunda, sehingga aku mengikutinya), ini menelponku dan berkata mengenai persyaratan mutasi, yaitu dia harus menjelaskan sejelas-jelasnya kepada perusahaan kalau dia mutasi untuk mendekatkan diri pada calon istri.

Untuk itu, katanya perusahaan meminta foto KTP calon istri sebagai syarat pengajuan mutasi.

Kemudian dia segala menjelaskan gajinya, pengeluarannya, serta depositonya yang katanya masih tertahan di perusahaan Lion Air karena masih atas nama mendiang istrinya, sehingga untuk mengalihkannya ke atas nama calon istri, dia pun meminta foto buku rekeningku.

Wah mulai nggak beres deh pikirku, jadi aku mengatakan kepada dia, "Ntar malam aku kabari ya, karena nggak fokus bicaranya kalau siang, ada tukang yang lagi kerja." (kebetulan rumahku memang lagi direnovasi).

Syukurlah aku juga protect banget dokumen pribadiku untuk mencegah disalah-gunakan orang lain. Aku takut saja mendadak namaku terdaftar pinjol padahal nggak ikut menikmati duit pinjamannya, hihihiii.

Nah di sini aku cukup kecewa juga terhadap Lion Air, karena instagramnya low respon, WA-nya pun yang jawab robot melulu, sedangkan aku lagi butuh jawaban cepat dari Lion Air untuk memastikan bahwa orang ini adalah benar penipu.

Tanpa bukti yang pasti, aku nggak bisa dong langsung memberondong seseorang dengan tuduhan-tuduhan yang memojokkan, apalagi selama ini cara bicara dan chatting-nya sopan-sopan saja.

Fiuh, malam pun tiba.

Dari sore dia sudah sibuk menelponku karena aku nggak jawab chat-nya, aku sibuk menghubungi lion air dan mencari bukti, tapi nggak nemu yang pasti.

Ada pun aku ketemu website yang kolom komennya berisi komplain seorang wanita yang sempat kena tipu oleh co pilot bernama Rifky Pratama, tapi tanpa foto-foto sosok yang bernama Rifky itu.

Ya sudah, akhirnya aku memberanikan diri menjawab chat-nya, yaitu langsung dengan tegas berkata kalau kami juga baru dekat, nggak begitu penting untukku dia buru-buru mutasi ke Balikpapan, apalagi sampai meminta dokumen pribadiku segala.

Dia menjawab "tidak apa-apa", tapi terlihat dari kalimat-kalimat chatting-annya mulai menandakan kesal kepadaku.

Rafli Ditolak
Udah pakai tanda seru gitu, aku masih nanggapi dengan kalem, tapi sudah nggak ngangkat telponnya lagi, trus itu foto yang lagi sekeluarga diprotect sama dia sehingga nggak bisa disave atau discreenshot jadi aku nggak ada file-nya, hanya bisa dibuka satu kali saja, padahal itu kan foto Fajar Agustian and family.

Besok paginya, setiap ada waktu senggang, aku tetap menyempatkan diri mencari bukti, karena si Rafli ini masih ngotot telpon dan bahkan mencoba video call lagi.

Akhirnya aku pun menemukan jawabannya, yaitu foto yang dipakai oleh si Rafli adalah foto milik Fajar Agustian, dimana si Fajar ini katanya adalah Pramugara Lion Air.

Walau aku masih su'udzon juga sih sama sosok Fajar Agustian ini, karena aku belum pernah nonton video klarifikasinya secara langsung juga (kalau memang ada video klarifikasinya), karena ketika aku minta si Rafli kirim foto 'mendiang' istrinya, dia kirimkan foto Fajar sekeluarga secara private dimana foto itu hanya bisa dibuka, tanpa bisa di-save dan di-screenshot, serta hanya bisa sekali buka saja.

Apa memang dia Fajar, sehingga mem-protect benar-benar fotonya sekeluarga, ataukah alibinya si Rafli juga, entahlah ya?

Laporan Netizen FB
Laporan dari warga FB yang aku temukan saat browsing.

Pokoknya benar-benar aku menunggu saat yang tepat untuk menyudutkan si penipu ini, yaitu pas banget saat suasana perpustakaan sedang sepi, sembari menunggu dua jam ke depan anak sulungku kelar computer class, dan si adik sedang tertidur di pahaku, aku langsung membalas chat si penipu.

Padahal dia kan belum sempat minta uang untuk mencairkan depositonya, tapi langsung kutembak saja, "Perlu dikirimkan uang berapa sih untuk mencairkan depositonya?"

Anak Rafli Sekarat
Aku skakmat saja, eh malah ngirim foto anak yang lagi sakit dan ceritanya dia benar-benar butuh duit, entah foto anak siapa lagi yang dia comot. Sengaja aku kasih stiker wajahnya karena kasihan ini anak nggak tahu apa-apa malah fotonya dijadikan alat untuk menipu.

Awalnya dia masih bersandiwara, tapi setelah kubilang kalau aku sudah tahu semuanya, dia langsung belagak jujur dan mengatakan hanya melakukan itu karena kepepet, anaknya sedang sakit dan dirawat, dia butuh biaya.

BPJS noh sana, pikirku!

Entah foto anak siapa pula yang dia comot dari internet, yang jelas gaya menipunya bukanlah amateur style orang yang kepepet, melainkan semi profesional dimana menggunakan video call palsu pun bisa dia lakukan, seluruh dokumen juga hasil editan.

Duh, benar-benar dah Rafli Ferdinand Pratama fake ini.

Setelah dia tahu kalau dia tak bisa mendapatkan apapun dari aku, eh dia malah menyumpahi anak-anakku.

Alhamdulillah ya, doa buruknya yang ditujukan kepada orang lain akan kembali ke dirinya sendiri dan keluarganya sendiri, aamiin yaa Rabb.

Apa yang dia tanam, itu yang akan dia tuai.

Aslinya Rafli
Ternyata ini aslinya Rafli, Guys, eh maksudku ini aslinya si penipu yang mengatas-namakan Rafli menggunakan foto Fajar.

Buat teman-teman single-ku, khususnya para single mom, jangan mudah terpedaya dengan lelaki yang baru kalian kenal ya, sedangkan lelaki yang sudah lama kalian kenal saja mampu menipu hati kalian, apalagi jika baru kenal dan jarak jauh.

Sedih banget bacain berita mengenai para single mom dan single woman yang tertipu puluhan hingga ratusan juta hanya demi lelaki yang batang hidungnya saja belum pernah dia lihat dengan mata kepala sendiri secara langsung.

Scammers memang mengincar para wanita single, terutama janda, karena mereka pikir akan lebih mudah memperdaya seorang wanita yang butuh pria untuk bermanja dan bergantung, jadi tetap tegas, serta berani melakukan penolakan.

Si penipu ini terlalu picik, Gals! Mereka akan melakukan pendekatan secara emosional dulu kepada korbannya, sehingga sang korban susah mau menolak permintaan si pelaku.

Korbannya merasa sudah memiliki dan dimiliki si pelaku sehingga dia merasa bersalah atau tidak enak jika menolak permintaan si pelaku.

Selalu berhati-hati ya Gals, apalagi jika kalian sudah membaca tulisanku ini, karena ini adalah bukti bahwa si pelaku bersikap manis karena ada maunya saja, kalau sudah tidak butuh, duh kasarnya bukan main.

Sayang kalimat terakhirku yang kukirim buat dia, sudah nggak bisa dia baca karena aku keburu diblokirnya.

Luar biasa bukan? Baru kali ini calon korban yang diblokir oleh calon pelaku, hehehee.

Pas tahu kalau aku sudah diblokirnya, aku pun langsung memblokir balik sekaligus melakukan laporan kepada whatsapp.

Untung saja aku sudah sempat screenshot percakapan kami, karena setelah melakukan report ke WA, hasil chat-nya hilang semua karena terkirim ke perusahaan whatsapp-nya untuk ditindak-lanjuti.

Sesegara mungkin aku membuat tulisan ini demi mencegah berjatuhan korban lebih banyak.

Sekaligus aku ingin mengajukan komplain kepada pihak Lion Air, karena aku tidak ada menemukan satu pun klarifikasi dari pihak Lion Air mengenai pramugaranya yang bernama Fajar Agustian, dimana foto si Fajar ini sudah tersebar luas di internet sebagai seorang penipu.

Menurutku, karena ini menyangkut nama perusahaan, kan foto si Fajar banyak tersebar, malah ada yang menggunakan seragam Lion Air, seharusnya sih ada penjelasan dari pihak perusahaan mengenai status si Fajar ini, apakah masih terdaftar sebagai pramugaranya, kehidupannya si Fajar ini seperti apa, dan sebagainya, mengingat sudah banyaknya korban wanita yang berjatuhan akibat dari foto Fajar yang digunakan oleh para penipu.

Perusahaan ikut bertanggung jawab loh, karena si penipu mengatas-namakan Lion Air sebagai tempatnya bernaung, sehingga paling tidak, harus ada klarifikasi dari Lion Air yang menyatakan bahwa Fajar masih bekerja atau sudah tidak bekerja pada perusahaan.

Kemudian menunjukkan rasa peduli juga dengan cara memberikan edukasi kepada khayalak umum, terutama para wanita agar jangan mudah terpedaya.

Kalau perlu sekaligus menjelaskan bahwa persyaratan mutasi tak butuh KTP orang lain, apalagi buku rekening orang lain (karena perusahaan tidak pernah menyimpan dana deposito karyawannya, misalkan).

Semoga saja memang sudah ada klarifikasi dari pihak Lion Air, meski aku belum ada nemu sih, tapi ya siapa tahu cuma nggak FYP klarifikasinya, hehehee.

Bukan main ya pengalamanku, first time menggunakan dating apps saja, yang didapat malah darting, boro-boro dapat jodoh kayak Kiki, wkwkwk.


Komentar

  1. Zaman skr makin serem ya mbaa 😖. Orang2 makin jahat, tapi sedihnya banyak juga yg masih ketipu. Cara2 yang dipakai ini, jadi inget Ama beberapa followers baru ku yg kebanyakan kok ya pilot, lagi gendong anak 🤣🤣🤣🤣. Apakah sbnrnya dia punya motif yg sama, dan pengen nipu? Sayangnya aku ga pernah gubris orang2 begini . Folback aja males, lah ga kenal. Setelah baca cerita mba, kayak ya kalo dpt followers baru yg seolah pilot dan gendong anak, aku block ajalah 😂. Anggab aja dulu calon penipu 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul Mom, aku belum ketemu scammer betulan saja bawaannya parno melulu kalau berkenalan lewat sosmed, apalagi dating apps, eh pas mau berusaha positive thinking, malah betulan ketemu calon scammer, wkwkwk, tambah parno dua kali.

      Hapus
  2. Bundaaaaa, alhamdulillah aku nemu blog kamu bund, karena si rafli juga barusan telpon aku untuk minta bantuan uang terkait pencairan deposito

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Bun. Hati-hati selalu ya Bun, itu kebaikan palsu saja, setelah terima uang Bunda, palingan juga orangnya ngilang.

      Hapus
  3. ealah, namanya penipu pasti banyak cara mbak. Scammer ini udah jaman purba kayaknya ada hehehe..saya pernh ketemu scammer model gini waktu masih single (lady) tapi untungnya gak sempet bucin jadi aman. Skrg pun walau masih single (mom) ya tetep ga mau gampang ketipu ma model scammer kyk gini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Oleh karena itu saya selalu waspada kalau berkenalan dengan orang baru melalui sosial media, baik lelaki maupun perempuan, apalagi melalui dating apps. Oleh karenanya, dia belum sempat ngomong buat minta saya kirimkan uang, sudah saya gertak duluan, karena saya bukan tipe orang bucin. Istilahnya, lu mau sama gue ya mau, kagak ya kagak, kenapa harus gue yang bela-belain kirim uang buat datangkan elu? Wkwkwkk ...

      Hapus
  4. Hai bundaaa, makasih ya tulisannya. Kebetulan si mas ini juga chat mell di app boo. Makin ngeri ngeri sekarang ama app dating. Untung blm bucin bundaa....makasih ya bundaa. Sehat selalu yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Bunda. Wah serem yaa ... masih nggak kapok juga dia keliaran di aplikasi itu? Tetap semangat yaa, semoga kita semua, para wanita, selalu dilindungi dari orang-orang semacam itu, aamiin.

      Hapus
  5. Haha aku juga kenal ngaku namanya Baigi, tp aku curiga sih dan pas dia mulai aneh aku spill penipuannya. Lgsg di block aku

    Identitas yg dia pake Ahmad Baigi, no hp +6282218923926 dan +6282373517273. Modusnya sama, hati2

    BalasHapus
  6. Ih mb sama banget, orangnya juga sama persis. Make video juga sama. Awalnya aq percaya trus aq iseng karena ragu mencari tahu ehbternyata bener poto yg dipake punya fajar agustian. Dan pas liat postingan mb video yg digunakan juga sama. Lgsg auto q blok.

    BalasHapus

Posting Komentar