Ilustrasi seorang ibu dan tugas rumah tangga yang selalu menanti. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Masa Pandemi yang kita jalankan di rumah saja selama 2 tahun melahirkan banyak sekali cerita, terutama di kalangan ibu-ibu yang mendampingi anaknya sekolah secara daring.
Aku cukup beruntung memiliki anak perempuan berusia Sekolah Dasar, yang tidak begitu susah untuk ditangai, padahal dia sudah mulai harus bersekolah dari rumah sejak semester akhir di Taman Kanak-kanak.
Masih kuingat dengan jelas, kala itu menjelang pertengahan Bulan Maret tahun 2020, pemerintah membuat pengumuman agar setiap masyarakat melakukan aktivitas di rumah saja mulai tanggal 16 Maret 2020 sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Program sekolah pun berubah, karena anak-anak tetap harus mendapatkan pendidikan meski di rumah saja, sehingga pada akhirnya diberlakukanlah sekolah online.
Sebagian sekolah hanya sekedar memberikan tugas-tugas saja melalui aplikasi chatting, namun sebagian sekolah lagi mewajibkan anak-anak tetap mendapatkan arahan dari gurunya masing-masing secara langsung melalui aplikasi meeting online.
Syukurlah aku sudah menjadi pelanggan dari Telkom Indonesia melalui layanan IndiHome untuk jaringan internet di rumah sejak tahun 2015, sehingga sama sekali tak ada kendala juga untuk anak-anakku sekolah secara jarak jauh.
Ilustrasi pengguna IndiHome. Desain Gambar: Pribadi |
Melalui sosial media pribadiku, aku sering melihat status para ibu sepertiku mengenai bagaimana stresnya mereka menghadapi anak-anak yang susah untuk diajak kerja sama dalam proses belajar di rumah, bahkan cukup banyak ibu yang menyerukan untuk segera sekolah offline lagi tanpa peduli mengenai resiko yang ada jika berhadapan langsung dengan pandemi di luar sana.
Beberapa konten kreator video justru mengambil kesempatan untuk mengangkat isu 'ibu stres dengan sekolah online' sebagai bahan konten hiburan mereka, dimana sedikit menggambarkan bahwa banyak juga wanita yang merasa berat akan status yang disandangnya tersebut, yaitu seorang ibu.
Baik ibu yang bekerja maupun ibu rumah tangga sama-sama punya kendala yang sama.
Ibu yang bekerja di kantor biasanya merasa lelah dan ingin bersantai sepulangnya ke rumah, namun ternyata bukan santai yang didapat melainkan kerjaan tambahan untuk mengatasi keaktifan anak mereka masing-masing.
Apalagi ketika Work From Home (WFH) diberlakukan, dimana pekerjaan kantor dibawa ke rumah dan harus diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Belum lagi waktu meeting online yang kadang diadakan bersamaan dengan jam anak sekolah online, yaitu konsentrasi si ibu jadi terganggu karena harus mendampingi anak belajar sambil tetap fokus mendengarkan arahan dari atasan melalui aplikasi meeting juga.
Walaupun di rumah ada asisten rumah tangga (ART) yang membantu mengurus rumah dan menjagakan anak-anak saat si ibu bekerja di luar, namun ketika melihat ada ibunya di rumah, anak-anak lebih cenderung bertanya hal-hal yang ingin dia ketahui dan lebih 'lengket' kepada sang ibu.
Berbeda lagi ibu yang bekerja dengan ibu rumahan alias ibu rumah tangga, walau tingkat stres mereka sama sebagai seorang ibu, dimana ibu rumah tangga biasanya tak menggunakan ART, karena dia yang di rumah saja dianggap oleh sang suami memiliki banyak waktu untuk melakukan pekerjaan rumah seorang diri.
Mulai dari mencuci dan menjemur pakaian, menyetrika baju yang tiada habisnya, membereskan rumah, mengepel lantai rumah, menyapu halaman rumah, merawat tanaman yang ada di halaman rumah, ditambah harus mengurus anak-anak di rumah selama 24 jam setiap harinya.
Tingkat stres mereka bertambah ketika anak-anak mendadak harus sekolah online, sehingga tak jarang para ibu ini 'mereog' (istilah jaman now untuk menggambarkan ibu-ibu yang mengamuk ketika menghadapi anak-anak mereka).
Sementara sang suami, biasanya baik bekerja di kantor maupun di rumah sama saja, tetap dapat bekerja dengan tenang, aman dan nyaman, serta selesai kerja masih dapat bersantai ditemani dengan secangkir kopi, sambil membaca koran atau menonton video youtube.
Akhirnya si ibu pun bukan hanya 'mereog' pada anak-anak mereka, tetapi 'paksu' (pak suami) juga menjadi sasaran amukan mereka.
Bagi suami yang kurang pengertian, justru dia akan heran dan mengatakan hal-hal yang membuat si ibu makin kesal, seperti "Salah aku apa?"
Ilustrasi ibu yang tidak bahagia menghadapi keluarganya. Desain Gambar: Pribadi |
Sebenarnya menurutku, bahagia itu hanya diri kita yang bisa temukan sendiri, bukan pengaruh dari luar diri kita.
Ada salah satu buku yang pernah kubaca memberikan sebuah nasehat, yaitu "menjalani hidup itu sesuai dengan paradigmamu, jika paradigmamu kotor, maka hidupmu menjadi tidak menyenangkan, oleh karena itu bersihkanlah untuk hidup yang jauh lebih bahagia."
Aku adalah seorang ibu yang tidak bekerja dan mengalami perceraian sejak akhir tahun 2019, dimana pada saat itu anak sulungku masih berusia 5 tahun setengah, sementara anak bungsuku baru berusia 10 bulan.
Bagi sebagian besar orang, mungkin aku seharusnya tidak bahagia, dapat terlihat dari respon sebagian orang yang ketika bertemu denganku memberi ucapan empati atau hanya sekedar melihatku dengan tatapan mengasihani.
Padahal, I really happy, perceraian ini sama sekali tak membuatku tumbang.
Kalau aku saja yang keutuhan rumah tangganya tiada tetap dapat menjadi ibu bahagia, lalu mengapa tidak dengan kalian yang keluarganya lengkap, tak ada perselingkuhan di dalamnya, tak ada kekerasan, dan sebagainya?
Stres hanya karena suami taruh handuk sembarangan atau depresi karena anak usia balita dan usia Sekolah Dasar yang selalu merepotkan?
Itu bukan masalah besar ya, Moms!
Anak bisa jadi tak bahagia juga jika kedua orang tua atau salah satu orang tuanya merasa tidak bahagia.
Anak-anakku yang berbahagia. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Banyak juga orang yang mengatakan bahwa kondisi mental seseorang tidak bisa disamakan, oleh karena itu, di sini aku ingin berbagi cara saja bagaimana diriku menjadi bahagia walau kehidupanku bisa dibilang tidak sempurna di mata orang banyak.
- Bersyukur
- Bersikap Tak Acuh
- Bersihkan Paradigma
- Do the Best
- Hobby itu Kunci
Kunci Bahagiaku Bersama IndiHome
Aku menggunakan Provider Internet IndiHome yang dikeluarkan oleh Telkom Indonesia ini sejak tahun 2015, yaitu hasil migrasi dari Speedy yang kugunakan sejak tahun 2008, setelah sebelumnya aku menggunakan telpon rumah sebagai media pengantar jaringan internetku.
Maklum, sejak mengenal internet di tahun 2002, aku memang sudah tidak bisa lepas lagi, karena menurutku melalui internet pengetahuan kita jadi tidak terbatas.
Kita tak perlu pergi ke Jepang dulu untuk sekedar mengetahui kapan waktunya Bunga Sakura bersemi di sana. Kita juga tak perlu pergi ke China dulu untuk mengetahui bahwa tembok besar China itu sepanjang 13000 mil dan berlokasi di China bagian utara.
Bahkan, kita dapat menjelajah beberapa wilayah Eropa dan America hanya dalam waktu semalam saja, berkat jasa internet.
Pada tahun 2015, awal aku menggunakan IndiHome, aku memilih paket Triple Play (3P) yang terdiri dari telpon, jaringan internet dan Internet Protocol TV (IPTV) yang bernama UseeTV.
Nah, pasca bercerai dengan suamiku, pada tahun 2020, untuk mengurangi beban tagihan setiap bulannya, aku memutuskan menurunkan paketku menjadi yang 2P saja, karena kebetulan kerabatku juga sudah tidak ada yang dapat ditelpon menggunakan telpon rumah lagi.
Itu yang aku yang sukai juga dari IndiHome, yaitu mengerti kebutuhan setiap pelanggannya.
Kebutuhan internet di rumahku. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Dulu aku hanya menggunakan internet untuk mencari teman melalui sosial media, mendapatkan informasi, serta mencari referensi sebagai bahan tulisanku yang berprofesi sampingan sebagai penulis lepas ini, sementara ketika aku butuh hiburan ya aku memutar channel di UseeTV saja.
Tapi sekarang berbeda, aktivitasku yang sebagian besar di dalam kamar dan seringkali tidak sempat menonton tayangan televisi, membuatku pada akhirnya memanfaatkan internet sebagai sarana hiburanku juga, dengan tetap melakukan pekerjaan rumah tanggaku.
Syukur deh IndiHome selalu memberikan promo-promo menarik kepada pelanggan yang loyal dengan pembayaran tagihan yang lancar, seperti menaikan kecepatan internet dengan penambahan tarif minim, sehingga kecepatan internetku yang semula hanya 10 Mbps, sudah aku naikkan bertahap hingga kini 40 Mbps.
Lebih puas ketika melakukan streaming tentunya!
1. Menonton Drama Cina
Emak mana yang bisa berleha-leha ongkang kaki di tempat tidur saja berhari-hari sambil menonton drama seri atau sinetron di televisi?
Emak mana juga yang bisa memiliki waktu begitu banyak untuk menanti acara televisi sesuai jam tayangnya?
Berkat IndiHome, fleksibilitas seorang ibu rumah tangga lebih terjamin, dimana ketika menggunakan UseeTV, kita bisa mengulang tayangan selama 7 hari ke belakang, begitupun dengan fasilitas internetnya yang membuat kita dapat menonton drama seri kesukaan jadi tak berbatas waktu dan tempat.
Menonton drama seri melalui telepon genggam. Sumber Foto: Pribadi |
Kalau sebagian besar emak menyukai sinetron atau Drama Korea, aku masih setia dengan Drama Cina, apalagi cerita jaman Cina kuno (dinasty) yang sudah jarang ditayangkan di channel televisi Indonesia.
Sejak aku mengenal aplikasi film dan drama seri yang tinggal diinstal pada ponselku, serta dukungan dari internet yaitu internet super cepat milik IndiHome, hidupku menjadi jauh lebih mudah.
Pekerjaan yang paling berat dan menjemukan bagiku seperti menyetrika pakaian pun, jadi lebih menyenangkan dengan ditemani tayangan DraCin kesukaanku.
Drama seri itu kan biasanya banyak episodenya, sementara aku tipikal yang senang menonton secara maraton, sehingga memilih drama seri yang sudah tayang hingga banyak episode, barulah aku mulai menonton, jadi pekerjaan suka mendadak selesai saja tanpa kusadari.
Bukan hanya saat menyetrika baju, melainkan ketika sedang mencuci piring maupun pakaian, menyiapkan makan siang dan makan malam untuk keluarga, atau saat melakukan aktivitas lainnya.
2. Karaoke
Ketika masih lajang dulu, tempat karaoke keluarga adalah tempat tujuanku dalam mencari hiburan, karena memang bernyanyi adalah salah satu hobby-ku, dimana ketika aku menyanyikan sebuah lagu, aku bisa menyampaikan pesan-pesan kepada orang-orang tertentu yang relate dengan isi lagunya.
Terakhir aku pergi ke karaoke keluarga adalah bersama mantan suamiku, sebelum kami memiliki anak-anak.
Setelah memiliki anak, kami sudah tidak pernah lagi mengambil quality time ke rumah karaoke keluarga, mengingat anak-anak kami saat itu masih kecil dan tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah karaoke.
Apalagi sekarang aku adalah seorang single mom yang mengasuh kedua anakku seorang diri di rumah.
Memang hanya IndiHome yang mengerti kebutuhan ibu-ibu seperti aku ini, karena melalui jangkauan jaringannya yang super luas, ia menjadi solusiku untuk mendapatkan hiburan melalui aplikasi karaoke di ponsel.
Aku dan perlengkapan karaokeku di rumah. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Tak seperti di tempat karaoke yang berbatas ruang dan waktu, karaoke dengan aplikasi yang didukung oleh IndiHome, aku bisa karaoke sesuka hatiku, kapan saja, dimana saja, bahkan memilih judul lagu apa saja yang ingin aku nyanyikan saat itu.
3. Bebas Berekspresi
Setiap orang punya cara berekspresi yang berbeda-beda, ada yang suka berbicara di depan umum, ada yang suka dance, ada yang suka curhat, ada yang suka nyanyi, bahkan ada yang suka sekedar bergaya untuk dipotret pada setiap persinggahan.
Aku sendiri sering punya keinginan untuk dapat memiliki keberanian bernyanyi di depan umum atau menari, serta sekedar berbicara di depan umum tanpa rasa gugup, kebetulan aku orangnya mudah gugup jika menjadi pusat perhatian.
Lagi-lagi IndiHome berhasil mewujudkan mimpiku untuk menjadi 'bintang' bagi diriku sendiri walau hanya di rumah saja.
Berkonten ria bersama IndiHome adalah salah satu caraku untuk menyenangkan hati juga. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Melalui sosial media dan jaringan tanpa batas, aku bebas memamerkan kelebihan apa saja yang kumiliki tanpa rasa minder, dan tidak perlu memikirkan respon kontra dari audience, bahkan kolom komentar pun bisa kita tutup, sehingga tak ada celah bagi orang lain untuk membuat kita down.
"Walau kata orang hanya konten, but my content is my way of expression."
4. Live Again Like a Single
Jalankan hidup seperti ketika kamu masih lajang dahulu, saat belum ada anak-anak yang kadang menjadi penghalang langkahmu, tapi bukan berarti mengabaikan anak-anak demi kesenanganmu belaka juga ya, Moms!
Sewaktu masih lajang dahulu, aku senang pergi ke sanggar senam untuk melakukan zumba demi membuat stabil bentuk tubuhku, karena aku cukup takut menjadi gemuk dan kebetulan aku memang tipikal yang mudah mengalami kenaikan berat badan.
Setelah anak pertamaku lahir, aku betul-betul berbadan besar sehingga harus pergi ke konsultan diet untuk melakukan kontrol berat badanku secara rutin.
Tapi kini, aku cukup berolahraga dari rumah saja mengikuti panduan dari instruktur olah raga yang ada di aplikasi video musik, serta melakukan kontrol berat badanku menggunakan aplikasi panduan batasan konsumsi kalori setiap harinya yang sekaligus memantau asupan air putih dan pembakaran kalori setiap hari.
Aku olah tubuh di halaman rumah saja dengan mengikuti instruksi dari video senam. Sumber Foto: Pribadi |
Tentu saja dengan dukungan Internet Provider pilihan tepatku, yaitu IndiHome dari Telkom Indonesia.
5. Berbelanja Online
Bagi kita yang sedang memiliki uang lebih, boleh dong sekali-kali memanjakan diri kita untuk membeli barang-barang yang 'lucu' untuk diri kita sendiri ataupun untuk anak-anak dan orang-orang tersayang.
Kebetulan aku cukup menikmati sensasi saat berbelanja.
Nah, tapi tetap harus ingat pada prioritas ya Moms, kecuali memungkinkan ya go Moms, just do it!
Apalagi kini hanya bermodal aplikasi toko online, kita sudah bisa menjelajah untuk cuci mata melihat barang-barang kebutuhan ataupun barang-barang hiburan dari seluruh Indonesia, dari segi gambar fisik maupun affordable prices.
Kita juga bisa memastikan kualitas barang tersebut melalui referensi konsumen yang sudah pernah menggunakannya.
Kedatangan paket di rumah bukan hanya dapat menghiburku, melainkan juga menyenangkan anak-anak karena mereka ikut tidak sabar untuk membantuku unboxing paket. Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Pastinya pakai Internet Provider IndiHome juga untuk mendukung hobby-ku yang satu ini.
6. Curhat
Kita tetap dapat kok bersosialisasi dengan banyak orang tanpa harus intens bertemu langsung dengan mereka semua, jika mengingat kesibukan masing-masing dari kita sebagai seorang ibu.
Curahan hati ataupun curhat di sini bukan berarti tiada hari tanpa mengeluh di dalam hidup kita ya, Moms, melainkan kita dapat menuliskan hal-hal yang biasa membuat kita bahagia dan juga membuat pembacanya menjadi lebih damai.
Berbagi saja semua hal menyenangkan yang kita alami bersama anak-anak setiap harinya ke dalam sebuah blog.
Ini berguna sebagai motivasi kita juga untuk menjadi pribadi yang bahagia setiap harinya.
Kalau mau mengeluh, bisa langsung kepada pencipta kita, karena Dia pasti mendengarkan dan mengerti kesusahan kita, tetapi tak setiap orang senang mendengarkan kesusahan yang sedang kita alami.
Bisa-bisa kita malah kehilangan teman maya dan komunitas karena terlalu sering mengeluh di sosial media.
So, mari kita berbagi cerita mengenai hal-hal menyenangkan saja yang dapat memotivasi orang lain dan diri kita sendiri tentunya.
Seperti yang kulakukan saat ini, yaitu konten bukan sekedar konten, melainkan dapat berbagi kebahagiaan dengan ibu-ibu lain melalui tulisan-tulisanku di blog ini.
Curhat di Blog yuk! Sumber Foto dan Desain: Pribadi |
Apa sih yang nggak bisa dilakukan dengan internet di masa sekarang ini? Apalagi jika menggunakan Internet Provider IndiHome dari Telkom Indonesia.
setuju banget
BalasHapusBerkat adanya internet provider IndiHome, semua urusan menjadi mudah
Mulai dari belanja hingga cari hiburan dengan nonton drama Cina
Sebagai ibu rumah tangga, kita bisa lebih menikmati hidup
Mantap sekali nih cerita kak Anisa sebagai mom bloger yg bisa tetap bahagia bersama anak2, bisa tetap berkonten ria bersama IndiHome. Kerennn
BalasHapusDi rumah dan showroom aku juga pake IndiHome, stabil soalnya. Karena coba pake provider lain suka mati2. Balik lagi akhirnya
BalasHapusWah... Happy banget nih pake IndiHome ya banyak promo dan sinyal yg kuat jadi tak mau berkelain hati ya
BalasHapusSetuju banget dengan anak-anak yang bahagia karena tercipta dari ibu yang bahagia. Kalau menjadi single mom kita dapat bahagia, maka itulah sejatinya kebahagiaan. Aku juga pakai IndiHome
BalasHapusMashaAllah~
BalasHapusAdanya internet lancar di rumah membuat kreativitas perempuan meski di rumah aja tetap tersalurkan dengan positif. Salut banget sama kak Annisa yang ceria sekali.. Dan semoga tetap sehat, bahagia dengan apa yang ada dan disyukuri saat ini.
Ada yg bilang bahagia itu kita yg tentukan, tampaknya mba Anisa klop banget mengaplikasikannya. Apalagi di dukung dengan jaringan imternet yg bisa jadi hiburan dan melakukan beragam aktifitas menyenangkan
BalasHapusLancarnya internet yang diandalkan sehingga membuat kreativitas jadi tanpa hambatan ya kak Nisa.
BalasHapusJadinya tuh produktif selalu karena menghasilkan karya bermanfaat
Bebas berekspresi jadi betul-betul bikin diri bebas mengekspresikan diri ya, Kak. Pastinya jadi lega, dan senang bisa berskpresi dan membagikan kebahagiaan dengan orang lain
BalasHapusGak kebayang ya kalau saat pandemi jaringan internet bermasalah. Ya ampun. Kehidupan bisa lumpuh total deh. Semua terasa terbatas, sempit dan bikin kegiatan serasa berhenti tanpa nyawa. Untungnya perusahaan ISP, seperti Telkom Indonesia, tetap bergerak lincah meski dalam keterbatasan. Fasilitas digital tetap berjalan dengan semestinya dan telah berjasa memberikan layanan bagi publik di seluruh Indonesia.
BalasHapusInternet itu bikin emak happy. Gak cuma bisa hiburan, tapi juga dapat cuan. Ada yang bilang happy mom, happy kids. Ya kan say? Hahahaha.
BalasHapusdengan internet membuat kita lebih mudah menyalurkan hobbi dan hal-hal yang kita sukai yaa. ahh jadi ingat beberapa tahun lalu saat belum ada internet, salah satu hiburanku adalah isi tts, hehehe
BalasHapusWah mbak udah lama juga ya pakai IndiHome dari tahun 2015. Aku termasuk tim yang nonton Drama Korea mbak, hehe. Adanya IndiHome di rumah hiburan bgt ya mbak. Apalagi kita buat konten juga selain membagi manfaat, jadi hiburan sendiri juga buat kita. Semangat ngontennya ya mbak 🤗
BalasHapusSetuju, sekarang internet mendominasi segalanya, segalanya bisa jadi mudah karena internet, dari hiburan hingga cari cuan
BalasHapusMemang ketika kita harus menjalani pembatasan sosial banyak hal yang sepertinya tidak bisa kita lakukan seperti biasa apalagi ketika semuanya harus di rumah tapi ternyata masing-masing harus bekerja dan belajar. Tapi ya balik lagi, semuanya tergantung gimana menghadapi ini
BalasHapusMenjadi ibu yang bahagia bisa membahagiakan anak juga pada akhirnya ya Mba. Saya juga merasakan ketika bahagia lebih mudah dan senang saat mendampingi anak baik sedang belajar atau ikut bermain. IndiHome lewat internet cepat membantu banget para ibu untuk menemukan passionnya
BalasHapusCerita yang menginspirasi sekali
BalasHapusEmang penting banget jadi Ibu bahagia. Dan semua tips tersebut benar-benar ampuh biar ibu bahagia. Kalau aku juga sama sih. Bersikap cuek dan masa bodoh aja dengan orang sekitar. Karena mulai orang-orang ini kadang ngomong nggak ngotak. Hehe
BalasHapusKeren nih kisahnya. Meski kondisinya apapun, tetap semangat dan punya cara untuk tetap Happy. IndiHome memang menyediakan internet kencang yang mendukung banyak aktivitas ibu-ibu di rumah
BalasHapusindihome memang bisa diandalkan :D
BalasHapusPekerjaan Ibu Rumah Tangga memang seperti tak terlihat, tapi sebenarnya berat dan seabrek-abrek. Apalagi ditambah anak-anak di rumah, baru diberesin sebentar aja, udah berantakan lagi :(
BalasHapus